Bagaimana membuat/mengurus perjalanan sendiri Kepulauan Seribu Pulau Seribu sudah menjadi salah satu lokasi kunjungan yang popular beberapa tahun belakangan ini karena selain memang kepulauan seribu mempunyai banyak pulau yang menarik untuk di kunjungi, akses kesana nya sekarang sudah mulai mudah dan biaya nya terjangkau.
Kepulauan Seribu mempunyai jumlah penduduk sebanyak lebih kurang 20.000 jiwa yang tersebar di sebelas pulau-pulau kecil berpenghuni. Kesebelas pulau tersebut di antaranya Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Sebira. Selain pulau-pulau berpenghuni, terdapat pula beberapa pulau yang dijadikan sebagai pulau wisata, seperti Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Kotok Besar, Pulau Puteri, Pulau Matahari, Pulau Sepa, dan sebagainya.
(
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Administratif_Kepulauan_Seribu )
Secara saya sering kali membuat trip swimming/snorkeling/fishing di sekitar Kepulauan Seribu, saya sering banget mendapat pertanyaan secara japri bagaimana caranya membuat trip seperti itu dan mumpung saya lagi ada waktu untuk menulis, silahkan baca info yang akan saya sharing dibawah ini, semoga berguna.
Kepulauan Seribu
Salah satu Pulau transit untuk berkunjung ke Pulau2 sekitar pulau Seribu ádalah Pulau Pramuka. Kenapa ? Karena Pulau Pramuka merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu.
Nah, di Pulau Pramuka inilah biasanya kita akan menginap selama bermain2 di kepulauan Seribu.
Penginapan
Di Pulau Pramuka banyak terdapat penginapan2 beragam, dari yang harganya misalnya Rp 300,000/malam (sharing 4 orang per kamar) di Villa Dermaga, Rp 350,000/malam (sharing 3 orang per kamar) di Villa Delima, sampai dengan Rp 500,000/malam (sharing 15 orang disatu rumah) dirumahnya Pak Meniek dan rumah2 penduduk lainnya, rumah pribadi yang dijadikan tempat penginapan dan masih banyak lagi kalo kalian masih sempet2 browing arsip2 lama di milis.
Untuk yang cari pengalaman, biasanya traveler tersebut akan mengandalkan tenda dan peralatan kemping dan biasanya pada menginap di Pulau Semak Daun, sekitar 30 menit dari Pulau Pramuka.
Untuk backpacker sejati, mereka akan membawa sleeping back dan tidur di lapangan atau di mesjid besar atau di sekolah dasar yang ada disana, sedangkan untuk yang mencari kenyamanan, mereka akan memilih untuk tidur di vila2 atau rumah2 penduduk yang disewakan untuk menginap. Choose your own preference.
Ada beberapa kekurangan dan kelebihan masing2. untuk yang kemping, selain harus punya peralatan kemping beserta perlengkapan masaknya beserta bahan2 yang akan dimasaknya, otomatis harus mau bekerja sama untuk membangun tenda dan memasaknya. Di Pulau Semak Daun ada sedikit penduduk yang tinggal disana dan bisa membantu koordinasi dan ijin menginap disana.
Kalau tidur di sleeping bag di area terbuka, biasanya mereka menginap di mesjid/sekolah/lapangan, tapi selain banyak nyamuk, keamanan tidak bisa terjamin karena itu tempat umum, tidak ada locker untuk meletakkan ransel/barang2 bawaan, dan kadang2 diusir oleh penduduk setempat karena tempat2 tersebut bukan lah tempat yang ‘proper’ untuk tidur atau menginap.
Biasanya sepupu saya yang sering main ke Pulau lebih suka ngemper2 disana tapi jarang ada yang berani ngusir dia karena tampangnya yang “preman banget”, hehe. Tapi ini untung2an doang dan sangat tidak disarankan karena menurut saya pribadi, tempat seperti mesjid adalah tempat beribadah, bukan tempat untuk menumpang tidur gratis, so please take this out of your list kecuali emang mau tidur di lantai di dermaga pinggir laut.
Kalo menginap di Villa Dermaga atau Villa Delima, harganya lumayan mahal buat ukuran backpacker. Tapi jangan khawatir, harga tersebut bisa di sawer rame2 karena kalo di Villa Dermaga, kita bisa sharing harga 1 malam nya bertiga karena 1 kamar biasanya muat untuk 3 orang, dan kalo tambah extra bed lagi (dan bayar extra) bisa muat buat untuk 4 orang di satu kamar, tempat tidurnya besar, kasurnya empuk, ada AC dan kamar mandi di masing2 kamar.
Lain hal nya di Villa Delima. Biarpun 1 kamar memang kapasitasnya untuk 4 orang karena kamarnya emang luas, akan tetapi tidak ada tempat tidur jadi kasurnya digelar di bawah aja dan kasur yang disediakan sebenarnya hanya buat 2 orang saja. Kalo di akal2in, kasurnya bisa dan boleh sih di sharing buat ber 4, tapi tidurnya jadinya rusuh dan sempit, trus kasur nya keras dan per/besi kasurnya nya kalo kena tulang punggung amat tidak nyaman. Tapi enaknya disini ada AC nya, dan kamar mandi didalam kamar masing2.
Tapi keuntungan nya nginep di villa2 tersebut adalah, makan nya bisa disediakan (sarapan pagi atau makan siang/makan malam), jadi ngak perlu pusing dan ribet ngurus makanan dan makanan nya banyak banget variasi nya, rasa masakan nya juga enak dan sedap dan lokasi penginapan nya dekat dengan dermaga dengan banyak warung2 dan abang jualan makanan di sekitar. Untuk penginapan di Villa Dermaga bisa menghubungi Bapak Ismail 021-71401553 / 081908655051, sedangkan Villa Delima, silahkan hubungi Bapak untung (0813-1955 1955).
Sedangkan kalo kita menginap dirumah penduduk, biasanya satu rumah yang besar itu menyediakan 2 atau 3 kamar besar yang kosong, jadi 15 orang tersebut dibagi aja per kamar nya berapa orang, lalu sisanya bisa tidur diruang tamu. Biasanya kamar yang dipakai AC cuman 1, yang lainnya non AC.
Enaknya nginep dirumah penduduk adalah selain harganya murah (1 rumah harganya biasanya Rp 400,000 – Rp 500,000/malam dan biaya nya bisa dibagi rata), kita bisa berkumpul bersama dan kekeluargaan nya dapet banget. Tapi yang nggak enak, selain panas (karena tidak ada AC dan blom tentu disediakan kipas angin), kamar mandi nya biasanya cuman disediakan 2 buah per rumah, sehingga kebayang dong, kalo pagi2 15 orang pengen mandi atau melakukan aktifitas ”rutin” pagi2, harus rebutan dan antri ke toilet, hehe. Trus blom lagi yang antri mau nge charge baterei HP atau baterei kamera karena biasanya semua orang jadi egois dan masing2 pengen nge charge duluan dan masing2 alat elektronik tersbut kan nge charge nya 1 jam-an, sehingga kadang2 bisa membuat suasana antrian jadi ngak nyaman. Solusinya adalah, ada peserta yang dengan suka rela mau bawa/meminjamkan kabel terminal yang bisa di share sehingga beberapa orang bisa nge charge alat2 elektronik mereka pada saat yang bersamaan.
Makanan
Makanan di Pulau Pramuka amat sangat gampang ditemui. Biasanya masing2 penginapan menawarkan paket sarapan/makan siang/makan malam yang berkisar Rp 17,500 – Rp 20,000/orang, tapi makanan nya enak dan banyak sekali variasinya, 4 sehat 5 sempurna deh pokoknya. Tapi apabila kita tidak mau makan dengan paket yang ditawarkan, jangan khawatir, rumah makan di sekitar Pulau Pramuka pun mulai menjamur, mulai dari rumah makan didekat lapangan bola yang sop buntut dan soto nya enak yang harganya sekitar Rp 7,000 - Rp 10,000 per porsi, trus ada rumah makan Padang (hidup Padang !), sampai dengan restaurant apung Nusa Karamba .
Restaurant apung Nusa Karamba (7032 6644) terletak ditengah laut, sekitar 5 menit dari Pulau Pramuka (ada service antar jemputnya), dan Nusa Karamba menawarkan paket Rp 30,000/orang dengan 2 lauk dan 1 sayur, tapi minimal order 20 orang. Kalo nggak cukup 20 orang juga tak apa, tapi mesen makanan nya jadi nya a la carte alias pesen dan bayar masing2 yang kena nya jauh lebih mahal sekitar Rp 40,000 per person, dan sebaiknya booking tempatnya terlebih dahulu karena beberapa bulan terakhir, restaurant ini menjadi pusat persinggahan dan tenpat nongkrong bagi orang2 yang suka main ke Pulau.
Kami juga sering makan di Nusa Karamba ini secara selain jalan bareng nya bersama rombongan teman2 backpacker, saya juga biasanya bawa temen2 flashpacker yang bule2, dan Nusa Karamba menyediakan berbagai jenis minuman bersoda dan bir bintang yang sangat disukai oleh para bule flashpackpacker teman2 saya itu. Dan asiknya lagi, kita bisa karaoke disini dengan lagu2 terkini. TOB deh pokoknya.
Tapi kalo misalnya budget kita amat sangat terbatas, kalo nggak punya duit banyak, jangan khawatir, ada warung2 indomie, warteg yang menjual masakan sederhana, yang harganya murah meriah mampus. Cuma Rp 5,000 sekali makan udah kenyaanngg.
Kalo untuk sarapan, pagi2 ada beberapa ibu penduduk Pulau Pramuka yang yang sering muter2 dengan gerobak untuk menawarkan bubur kacang ijo & ketan item enak, juga nasi uduk yang harga mulai dari Rp 5,000 per porsinya. Bubur kacang ijo nya enak dan hangat, nasi uduknya rasanya biasa aja, tapi not bad laaahh. Biasanya yang jualan makanan2 seperti ini namanya Ibu Iluth, (2639 7764)
Trus kalo sore2 nih yaaaa, ada abang2 bakso dengan gerobaknya juga suka lewat, dan bakso nya bakso kampung, yang rasanya gurih pedes nikmat yang harga 1 mangkok nya kalo ngak salah Rp 5,000 per porsi (kalo salah ntar lebaran maapin ya).
Transportasi :
Untuk mencapai Pulau Pramuka, kita bisa menggunakan transportasi umum yang berupa kapal ojek dari Muara Angke. Ada beberapa jenis kapal ojek yang digunakan untuk kesana, favorite saya adalah kapal ojek “monggomas”, karena kapalnya termasuk kapal yang besar, teduh dan nyaman. Tapi sayangnya kapal2 seperti ini jalannya sangat lambat dan menunggu penumpangnya penuh juga sangat lama. Jadi akhirnya ending2nya tetep saja saya menggunakan kapal yang lebih kecil yang cepet penuh dan langsung berangkat.
Dibanding 3-4 tahun sebelumnya, transportasi ke Kepulauan seribu itu jauh lebih mudah. Duluuuu, banget, rasanya cuma ada 1-2 kapal yang berangkat ke Pulau Pramuka dalam satu hari, itupun ngak setiap hari jadwalnya, dan waktu tiba nya suka2 nahkoda atau sang pemilik kapal. Jadi inget waktu duluuuu, banget, kita udah ngumpul di muara karang jam 6 pagi, tapi kapalnya baru datang dan berangkat jam 10.00 pagi, hehe. Tapi sekarang, selain kapal penduduk lebih banyak, jadwal berangkatnya lebih pasti, jam 07.00 pagi dan jam 10.00 pagi setiap harinya. Biaya dari Muara Angke – Pulau Pramuka Rp 30,000/orang 1 kali jalan. Demikian pula sebaliknya.
Lama perjalanan Muara Angke – Pulau Pramuka memakan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan. Kalo naiknya dari Pantai Marina malah cuman 45 menit aja, tapi transportasinya juh lebih mahal, Rp 180,000/orang 1 kali jalan, dengan menggunakan kapal speedboat yang keren, tapi guncangan nya terasa banget sehingga kalo nggak kuat dan sering mabok laut, bisa2 muntah, hehe
Setiba nya di Pulau pramuka, kita harus menyewa kapal untuk kapasitas 15 orang untuk island hoping alias berkunjung dari satu Pulau ke Pulau lain di sekitar kepulauan Pramuka dengan kapal carteran tersebut. Sewa kapal berkisar Rp 350,000-Rp 500,000/per hari/kapal. Kalo udah sering ke Pulau dan kenal baik dengan mereka, bisa nego dan dapet harga ”sahabat”, hehehe.
Kita bisa menghubungi Bapak Ismail (71401553 / 081908655051), Bapak untung (0813-1955 1955), Kapten usman (0878 8281 3646), Bapak Menik (0813-9908 1749), Bapak Tobing (0813-8162 0151) atau mas Beni (0878 8104 1312) .
Biasanya beliau2 tersebut selain bisa urus sewa kapal, mereka juga bisa urus semuanya, dari penginapan makan, penyewaan alat2 snorkeling, dll dsb. Pokoknya pinter2 aja kita nego dan nawar harga sama mereka.
Beberapa tips untuk membuat trip ke Pulau Pramuka untuk minimal 15 orang anggota perjalanan :
1. cari tahu, Pulau2 apa saja yang hendak dikunjungi
• untuk yang suka snorkeling dan bagi yang baru pertama kali nge trip ke Pulau, disarankan untuk memilih Pulau Pramuka sebagai tujuan perjalanan, karena setibanya di pulau Pramuka, bisa berenang dan snorkeling di Pulau Panggang, Pulau Air, Pulau Balik Layar, Pulau Semut, Pulau kotok besar, Pulau kotok kecil, Pulau Karang Lebar. Jangan lupa minta nahkoda nya utnuk mampir dan main2 di lokasi APL yang sanagt dekat jaraknya dengan Pulau pramuka, karena di APL ini terdapat taman laut yang indah dan mempesona hasil kerja keras para mahasiswa IPB dan pemda setempat ), sehingga snorkeling disini terasa menyenangkan. Sayangnya, dikarenakan letaknya yang sudah dekat dengan pinggiran pantai, airnya keruh sehinga pemandangan nya tidak bisa dilihat total karena airnya tidak sejernih terumbu karang yang terletak ditengah laut.
• Untuk yang suka sejarah, kamu bisa berkunjung ke Pulau Onrust, Pulau Kelor, Pulau Cipir dan Pulau Edam yang berjarak sekitar 40-45 menit dari Muara angke. Disana terdapat banyak peninggalan sejarah diantara nya Museum Arkeologi, Batu2 Menhir (seperti yang suka dibawa2 oleh obelix nya Asterix), kuburan2 Belanda sisa2 perang2, tempat pembantaian dan tempat tawanan2 perang jaman Belanda/Jepang juga benteng2 peninggalan perang yang megah dan tak lupa mercusuar yang spooky tapi keren. Tapi untuk menuju Pulau2 special ini harus ngurus surat ijin masuk dan sewa kapal khusus, nggak bisa kesana dengan kapal umum atau kapal ojek. Jangan lupa koordinasi dengan penduduk pulau setempat untuk mengurus ijin dan pakai pemandu setempat yang bisa menerangkan mengenai Pulau2 tersebut. Lebih Top lagi sih kalo ikutan milis2 sejarah yang biasanya mengadakan trip kesini, seperti misalnya Sahabat Museum :
http://groups.yahoo.com/group/SahabatMuseum/. Sebenernya ngurus ijin sendiri juga bisa, tapi biasanya urusan nya harus bolak balik beberapa kali, dan harus mendatangain kantor kabupaten administrasinya tersebut berkali2 sampe dapet surat sakti untuk masuk ke Pulau2 tersebut. Ribet suribet jaya deh pokoknya.
• Untuk yang suka photography juga pasti akan memilih pulau2 sejarah tersebut karena dari segi photography, landscape di Pulau2 tersebut amat sangat cantik, banyak frame menarik yang menantang hasrat photographer untuk berlomba2 mencari angle yang lain daripada photo2 yang sudah pernah diambil sebelumnya.
• Kalau yang suka bersenang2 untuk leyeh2 dan mencari kenyamanan liburan, mereka pasti memilih Pulau resort seperti Pulau Bidadari, Pulau Putri atau Pulau Untung Jawa, Pulau Tidung atau Pualu Bira, karena banyaknya area dan fasilitas rekreasi yang terdapat disana misalnya sewa sepeda kelilng Pulau, jetsky, fasilitas snorkeling & diving dan tentunya, menginap di resort yang fancy.
• Bagi yang suka konservasi, pilihan nya tentu saja Pulau Pramuka, Pulau Rambut, Pulau Burung karena disana terdapat penangkaran Hiu, penangkaran Kura2, dan pengakaran Elang laut.
• Yang suka kemping akan lebih memilih adventure kemping di Pulau Semak Daun atau Pulau Tidung.
2. Apabila tujuan perjalanan sudah jelas, buatlah perkiraan biaya untuk 15 orang, karena menurut saya pribadi, 15 orang adalah ukuran pas untuk membawa rombongan. Makin sedikit jumlah rombongan, makin mahal harga saweran atau patungan nya. Makin banyak rombongan harga makin murah, tapi makin ribet ngurusnya, hehe. Budget yang dibutuhkan adalah biaya penginapan, transportasi kapal ojek, transportasi kapal private untuk island hoping alias tour dari satu pulau ke pulau lainnya, uang tips buat pelatih snorkeling (bila mau memakai guru snorkeling buat beginner). Untuk biaya penginapan, makan/minum selama di pulau, sewa kapal private silahkan telp sendiri no2 diatas ya.
3. Biasanya jalan2 seperti ini tidak memakai asuransi, tapi apabila nggak merasa secure, kita bisa urus asuransi perjalanan sendiri kok, biasanya di Salemba. Atau kita bisa minta orang Pulau nya urus asuransi perjalanan kita, dengan memberikan nama2 peserta beserta KTP id kita, lalu tinggal ngasih ongkos jalan ke contact person kita yang merupakan orang Pulau tersebut.
4. Jangan lupa tanyakan apakah teman2 kita sudah punya perlengkapan snorkeling sendiri. Bila blom ada, jangan lupa pesan dan sewa di Pulau Pramuka, biasanya nyewa satu set perlengkaan snorkeling (snorkel, mask, fins dan life jacket) Rp 30,000 – Rp 35,000 per hari nya. Tapi harus booking jauh2 hari karena ukuran fins atau ukuran asepatu katak kan tergantung stock yang mereka punya. Kalo saya pribadi, sewa perlatan snorkeling tidak saya masukan kedalam budget karena biasanya teman2 snorkeling saya sudah punya perlengkapan snorkeling sendiri.
5. apabila perkiraan biaya sudah selesai dibuat, silahkan posting dan informasikan ke teman2 dan minta mereka agar segera transfer ke rekening yang telah disetujui, karena biasanya kita harus melakukan DP atau down payment untuk pembayaran penginapan, sewa kapal dan makan/minutan selama di pulau
6. Bagi peserta yang blom pernah sama sekali ke Pulau Pramuka, pemimpin rombongan sebaiknya menetapkan untuk berkumpulnya dimana. Biasanya saya menetapkan untuk berkumpul di depan halte busway terminal grogol yang jam 05.30 pagi dimana suasana nya sudah ramai dan keadaan juga sudah mulai terang. Lalu kalo semua peserta sudah berkumpul, dari halte busway semua peserta bisa berjalan kaki bersama menuju ke arah Citra Land dan menuju ke arah bawah jembatan dimana disana banyak terdapat angkot merah dengan nomor 001 yang menuju Muara Angke. Carter aja angkotnya, karena kalo nggak carter kita akan nunggu lama agar angkotnya penuh, duduk bercampur dengan orang lain dan rombongan kita akan terpisah. Biasanya saya carter - on the spot (tidak booking sebelumnya) dan bayar rp 70,000/angkot untuk 15 orang. 15 orang muat didalam satu angkot ??? BISA !!! gimana caranya? atur aja sendiri, yang jelas biasanya rombongan saya 15 orang selalu muat didalam satu angkot, biarpun duduknya berjejal2. kalo ngak mau desak2an, ya carter aja dua angkot, tapi berarti keluar biaya lagi. Biasanya angkotnya akan masuk ke Pelabuhan Muara Angke dan kita akan diturunkan di pintu masuk menuju kapal. Perjalanan dari Grogol – Pelabuhan Muara Angke sekitar 15-20 menit. Usahakan jam 06.00 sudah berangkat menuju ke Muara Angke.
7. Setibanya di Pelabuhan Muara Angke, akan ada banyak kapal berjejeran dan tentu kita tanya dulu tujuan kapalnya. Sebagian besar kapal menuju Pulau Pramuka, tapi ada beberapa yang menuju ke Pulau Tidung, Pulau Untung Jawa, dll dsb, jadi pastikan kita tidak naik kapal yang salah. Lalu secara jadwal berangkat kapalnya menunggu penuh nya kapal, sebaiknya jam 06.15 – 06.30 pagi udah stand by di Muara Angke karena kadang2 apalagi di musim liburan atau akhir pekan) kapalnya berangkat jam 06.30 atau sepenuhnya penumpang yang artinya kalo udah penuh kapalnya langsung berangkat, nggak perduli bahwa beberapa teman kita masih blom dateng dan akan ketinggalan kapal.
8. Biasanya kalo musim liburan atau di akhir pekan, selain penduduk kepulauan Seribu, akan ada banyak sekali rombongan2 milis2 traveling, backpacking atau milis2 lainnya akan berangkat ke Pulau sehingga di pelabuhan Muara Angke akan ramai sekali , jadi ada kemungkinan akan rebutan dengan orang2 yang akan menuju Pulau Pramuka. Jadi begitu kapal yang menuju Pulau Pramuka datang atau sudah stand by di pinggir pelabuhan, langsung aja naik, cari posisi duduk senyaman2nya, make yourself feel comfortable, duduknya jangan tergantung teman atau tergantung sama orang lain, cari aja kenyamanan sendiri, karena perjalanan akan memakan waktu sekitar 2,5 jam. Kalo kita beruntung, kita akan dapet kapal ojek yang ada tutup terpalnya, kalo lagi sial, bisa2 kita duduk di kapal ojek yang tanpa ada tutup terpalnya dan akan terbakar matahari. Tapi kalo masih pagi tak mengapa, matahari nya masih sehat kok, hehe. Kadang kita juga akan 1 kapal dengan motor, dengan kambing, dengan sayur mayur, dengan matras tempat tidur atau barang2 belanjaan lainnya karena ingat, kapal ojek ini merupakan transportasi umum penduduk yang tinggal di sekitar kepulaun seribu untuk berbelanja harian, bulan etc etc.
9. Jangan lupa bawa obat2an P3K seperti tolak angin/antangin, antimo obat anti mabuk buat yang suka mabuk asmara, eerrr, mabuk laut, trus betadine dan handyplast buat yang suka snorkeling karena kadang2 kita suka tergores karang.
10. untuk yang mau beli alat2 snorkeling, bisa beli di toko2 yang menjual alat2 olah raga air seperti di Planet Diving, Lautan Mas. Kalo alat2 snoorkeling yang dijual di mall2 seperti Pasaraya Grande, Pondok Indah Mall, mereka suka mengadakan SALE besar2an sehingag kadang kita bisa beli dengan harga ”cakep”. Sebagai orang yang sudah sering snorkeling, branded yang saya sarankan adalah AmScud (American scuba), Ocean dan Mares. tentunya harganya jauh lebih mahal dari harga barang buatan lokal, tapi jaminan mutu. Karena saya udah sering beli barang murah tapi cepet rusak dan amat tidak nyaman dipakai, jadinya mendingan beli sekali dengan harga sedikit mahal tapi awet, nyaman dan bisa selalu terpakai. Trust me, quality does matter.
Owkay, saya rasa semua info sudah saya share disini, jadi silahkan membuat perjalanan sendiri ke Pulau Pramuka. Happy backpacking, flashpacking, dang laing laing !
*) thanks to Deedee Caniago
sumber:
http://deedeecaniago.multiply.com/journal[img][/img]